Tuesday, March 31, 2020

Entah Akan Ke Mana

sore itu dalam perjalanan kembali ke Stasiun Balapan mengejar kereta Prameks (yang tetap ketinggalan)

Entah akan ke mana....

*seperti sebuah judul lagu indie, kau tahu Danilla kan? Inda-indie yang kini lebih banyak dijadikan gurauan murahan, senja-kopi-pwisi.

Karantina mandiri entah hari keberapa dan bukan itu topik utamanya. Pelan-pelan, nanti kita sambangi itu satu per satu. Seperti berkeliling museum, atau, pusat perbelanjaan sajalah yang kiranya tidak terlalu indie atau nyeni. Maka perihal kelanjutan kanal inilah yang hendak aku paparkan.

Sejujurnya, ada terlalu banyak pilihan yang sudah aku siapkan untuk 'masa depan' blog ini. Sebab yang selalu aku rasakan selama ini adalah tidak cukup, entah mengenai tempat ini atau tulisanku sendiri. Menulis kini tidak bisa selepas dan sebebas kala bersekolah dan masih berseragam. Sedang akupun masih abu-abu untuk mengartikan apakah itu tanda aku berkembang atau justru terbelakang? 

Ada banyak tulisan yang menumpuk dalam beberapa file terpisah di laptopku, baik itu tumpahan emosi belaka (yang tetap harus enak dibaca, buatku) atau memang benar-benar terencana. Sayangnya beberapa bagian cukup personal, juga aku merasa tulisan itu masih butuh banyak perbaikan, maka kubiarkan di sana terlebih dahulu supaya aman. 

Kata hatiku, mereka masih menunggu waktu yang tepat untuk tampil ke permukaan yang entah kapan. Mungkin ada yang menebak, mereka cuma sekumpulan tulisan isi hati tentang cinta. Tentang lelaki dan segala kerumitannya... padahal tidak, tidak cuma itu. Bukankah kita yang wanita lebih sering dicap rumit? Tidak mudah dimengerti, bahkan oleh dirinya sendiri. Mesti berulang memahami Teori Freud atau Teori Jung untuk percaya dan tenang ketika menghadapi diri sendiri. Begitu? Atau mungkin cuma aku... (tapi ya sudah tidak apa-apa).

Dalam beberapa waktu aku hanya ingin kanal ini bisa menampilkan foto terbaik juga, bukan cuma tulisannya saja. Walaupun 'hanya' pelengkap, kukira dengan desain UX-UI blogspot yang berbeda dengan tumblr dan wordpress, visual pun ambil bagian penting juga supaya mata betah membaca. Ah ya, aku tetap menulis. Karena harus, bagaimanapun juga. Namun bukan di sini. 

Seperti telah terpatri dalam benakku bahwa menulis di sini harus dipikirkan betul konsepnya mau apa, tulis mentahan di Word sebelum disalin di sini dengan, lagi-lagi, pemandangan UI-UX yang tidak sehalus milik tetangga. Keputusanku waktu itu yang sudah agak lama adalah, aku akan menulis apa saja di tumblr. Apa saja? Apa saja, yang sewaktu-waktu melintas atau mengganjal pikiran. Harus dituangkan lewat kalimat yang terdiri atas morfem dan leksem...stop. Tapi kalau bisa harus tetap enak dibaca. Bukan yang asal tulis tanpa lihat diksi dan lainnya (kalau-kalau ada yang memperhatikan).

Sempat terpikir pula kalau kanal ini jadi tempat ulasan produk kosmetik dan kecantikan. Topik itu kan sedang naik daun dan banyak orang membutuhkan informasi tentang itu. Aku pun bukan yang aji mumpung atau tiba-tiba cari panggung. Aku pernah berada pada fase itu dan saat ini pun masih. mengeksplorasi untuk kebaikan diriku sendiri, tubuh-wajah-hati. 

Mohon maaf, tapi aku lebih senang hati meluangkan waktuku membaca ulasan lipstik di blog daripada menonton vlog (hei, tapi aku juga butuh bisa terampil merekam dan mengedit video!) yang kalau kusimpulkan, terlalu banyak iklan dan tidak langsung pada intinya. Berputar pada hal-hal non krusial. Maka memang harus pandai memilih saluran yang terjamin mutu dan isinya. 

Atau review buku? Sebagai perpanjangan dari Goodreads tentu saja. Tapi aku bahkan belum pernah mendedikasikan diri dalam sebuah tulisan khusus untuk ulasan buku. Yang dalam pikiranku adalah, menulis ulasan itu mirip kritik atau analisis mendalam dengan selipan humor agar pembaca tidak menganggapnya kaku. Juga akan jauh lebih baik kalau memiliki ciri khas. Seperti misalnya blog kak teppy dan movfreak yang kerap aku kunjungi. Akhir-akhir ini yang di Quora pun bagus-bagus juga.

Ulasan tempat, rekomendasi berlibur, kuliner...semoga betulan jalan. Sama seperti ketika yang muncul adalah ide bertema personal seperti curhat colongan tapi ya diwujudkan bukan seperti postingan-postingan lama yang amburadul tingkat dewa.

Ya, begitu. Tunggu saja (kalau mau) apa yang akhirnya ada di postingan berikutnya. Semoga dapat terlaksana. Terima kasih sudah membaca paparan yang tidak begitu penting ini, untuk sekadar menambah arsip di widget sebelah kanan, agar tidak kosong melompong seperti pada tahun 2018--menjadi terlewat, dari 2017 langsung loncat ke 2019, dan itu menyedihkan. 

1 comment:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    ReplyDelete

Just write your thoughts.