Review IDN App: Suara Anak Muda

Sekali seumur hidup, paling tidak, kita pasti pernah mendengar kutipan populer dari Bapak Proklamator yang satu ini, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia!” Lalu, pada suatu waktu kawanku pernah menulis, “Karena aku tahu kau ini manusia yang diciptakan untuk bersuara--selantang-lantangnya kau bicara, kau, menulis lah.” Barangkali seseorang itu akan berwujud sosok Minke dalam semesta Bumi Manusia-nya Pram. 

Memang sebesar itulah peran anak muda dalam tatanan kehidupan manusia. Siapa yang menginisiasi dan meramaikan aksi...kalau bukan pemuda? Mereka jadi penyambung lidah rakyat dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. Aku jadi teringat kawan-kawanku yang ikut turun ke jalan kala #GejayanMemanggil dari agenda Menolak UU Cipta Kerja sampai Omnibus Law belum lama ini. Begitu pula mereka yang berjuang dari rumah, memantau pergerakan, membantu secara virtual. Mereka kukenal sebagai kawan yang baik, cerdas dan sopan. 

Hingga suatu ketika sampailah aku pada titik menyadari betapa berharganya eksistensi mereka. Sebab mereka adalah kawanku, anak-anak muda yang vokal itu. Gambaran tentang mereka pula yang seketika hadir setelah aku selesai menjelajahi aplikasi baca berita, IDN App. Ngomong-ngomong, baca berita (semestinya) sudah jadi hal yang wajib ya. Apalagi kawan-kawanku yang suka turun ke jalan itu, sudah pasti harus terus memperbarui kabar agar tidak ketinggalan ‘kereta’. Rentang kabarnya pun harus mencakup berita terlengkap, dari update politik-ekonomi sampai berita receh buat bahan ngobrol di tongkrongan.

Kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan akses bikin aktivitas baca berita jadi nggak berkesan ‘kolot’ sama sekali, justru jadi kelihatan keren! Apalagi dengan adanya tren FOMO (fear of missing out) yang menuntut kita untuk selalu tahu hal-hal yang sedang nge-hip--aplikasi ini membantu dalam aspek positif, kan?

Nah, kalau kemarin aku mengulas secara teknis tampilan, kali ini bahasannya akan lebih general; mengapa anak muda harus baca berita lewat aplikasi IDN App ini?

1. ANTI HOAX

Tenang, semua penulis dan artikel di IDN App terbukti verified. Menurut pengalaman pribadiku, tiap aku mencari kata kunci di Google, halaman pertama dan teratas selalu diduduki situs IDN Media. Entah itu browsing untuk tugas atau sekadar kepo tentang artis Korea. Hal itu mengindikasikan kalau SEO IDN ini nggak main-main karena isinya juga nggak kalah berkualitas.~

Dari sini aku jadi teringat dengan kawan-kawanku yang selalu memperjuangkan kebenaran. Mereka berusaha memerangi kebodohan yang biasanya tersebar lewat berita-berita hoax di dunia maya. Jenis berita yang nggak akan ada di IDN App--setahuku proses editorialnya pun cukup panjang agar membuahkan produk artikel yang benar-benar kredibel.

2. ANTI IKLAN

Jujur, masalah ini cukup mengganggu. Iklan yang sering tiba-tiba muncul ketika asyik membaca berita lalu menutupi hampir sebagian besar layar selalu bikin nggak betah. Rasanya pengin cepat-cepat keluar dari tab kalau sedang membuka lewat laptop. Kalau lewat hp, mending langsung swipe ke kanan dan cari situs lain. Berhubung IDN saat ini sudah tersedia dalam bentuk aplikasi, kita nggak perlu khawatir bakal ketemu iklan-iklan meresahkan itu. Sekalinya ketemu, aku justru dapat banner iklan Kuis BTS dan Blackpink! Wah, tentu saja aku malah dengan senang hati akan mengisi. :D

Apakah slogan anti iklan dan fenomena kawan-kawankuyang turun ke jalan sebagai perwakilan anak muda masih berkaitan? Oh, mereka juga masih jadi gambaran manusia-manusia penolak kapitalisme. Walaupun beberapa dari mereka juga ada yang jadi budak kapitalis, xixixi bukannya hidup memang pilihan dan nasib adalah kesunyian masing-masing, seperti kata Chairil Anwar.... 

3. CONNECT THE DOTS, CHANGE THE WORLD

Semua hal di dunia ini sebetulnya saling berkesinambungan. Kalau kita punya pengetahuan yang cukup, Matematika pun banyak kaitannya dengan ilmu bahasa. Konektivitas yang terjalin antara tiap entitas kehidupan merupakan sebuah keniscayaan. Seberapa banyak ‘titik’ yang bisa kita sambung itu tergantung bank data yang ada di dalam otak kita. Maka dari itu, kita harus rajin ngasih makan leher ke atas agar nggak kosong. 

Praktiknya persis seperti link-link terkait yang diletakkan di bagian tengah dan akhir artikel di IDN App. Kita diberi banyak asupan melalui Editors’ Pick. Artikel yang masih satu nyawa, satu napas, alias satu topik, bisa memudahkan mindmap otak kita dalam memahami berita secara keseluruhan. Jika masih ada celah atau kekosongan data dari berita A, kita bisa melengkapinya lewat berita B. Nah, sedikit demi sedikit, kita akan terlatih untuk “connect the dots” sampai menyambungkan informasi yang kadang terasa nggak nyambung sama sekali. Sebagai anak muda, sudah sepatutnya bukan, kita menjadi proaktif dan eager for knowledge? 

Yang seperti itu kayak kawan-kawanku banget! Wawasan mereka luas sekali, seru mengobrol bersama mereka. Kita bisa ngomongin hal serius sampai yang nggak penting sekalipun, selama seharian (before Corona moment). Tiap diajak debat, mereka pun jarang terserang logical fallacy. Teori connecting the dots dari Bapak Steve Jobs ini memang terbukti ampuh lho, nggak hanya untuk baca berita aja, tetapi juga dapat diterapkan di seluruh aspek kehidupan, terutama dalam penyelesaian konflik. Makanya aku bisa bilang, #ConnectTheDotsChangeTheWorld, hehehe.

4. INSTAGRAM CONTENT

Fitur IDN App yang memperbolehkan kita berbagi artikel berita ke Instagram Story ini benar-benar patut diacungi jempol. Dengan satu kali klik, kita sudah mengajak minimal satu orang untuk ikut membaca, memberi asupan informasi sehat biar literat. Kawan-kawanku juga, kalau sudah menyangkut konten pergerakan, mereka akan gercep nge-share sehingga informasi penting itu bisa dibaca lebih banyak orang. It’s time to raising awareness!

FYI: Desain Story IG kita bakal elegan dan estetik banget. Dengan sentuhan minimalis yang didominasi warna merah-hitam-putih khas IDN, nggak usah khawatir deretan Story kita jadi out of theme.

5. GET PRODUCTIVE, GET MONEY

Ini yang ditunggu-tunggu! Fitur menulis artikel sebagai kendaraan anak muda untuk bersuara. Suara kita akan ‘didengar’ seluruh Indonesia. Sudah gitu, dapat uang lagi. Lumayan buat nambah uang jajan, kan? Nggak jauh dari keadaan kawan-kawanku yang sebagian besar juga berkuliah sambil bekerja. Ada yang mengambil part-time, memilih menjadi freelancer, sampai diwajibkan magang kalau sudah menginjak semester akhir. 

6. GET ANSWER, GET FRIEND

Get Socialized! Sayang deh, kalau fitur Tanya-Jawab seperti ini hanya dianggurin. Kita bisa menggunakannya sebagai media komunikasi sesama pengguna IDN App. Pertanyaannya pun macam-macam lantaran platform siber seperti ini cenderung bebas dan nggak kaku. Yang penting, kita tetap menomorsatukan kesopanan dan privasi, ya. Lumayan kan, kita bisa menambah relasi yang siapa tahu berguna di masa depan nanti. 

Oh iya, mengenai sosialisasi, kawan-kawanku yang itu juga nggak pernah absen. Sebagian memilih berkecimpung di UKM, organisasi kampus, atau jadi relawan di luar kampus. Bahkan, mereka yang yang sudah berkontribusi langsung ke masyarakat lewat organisasi kepemudaan di desa atau kampung justru lebih keren menurutku. Pilihan dalam menjalin hubungan dengan manusia lain ada di tangan kita, kok. Semua disesuaikan keadaan masing-masing, baik virtual maupun tatap muka. :)

7. GET FULFILLED, GET FUN

Sebuah aplikasi rasanya nggak lengkap ya, kalau tanpa hiburan. Terlalu serius bikin kita pusing, bahkan tertekan. Kalau hanya senang-senang juga rasanya sayang, seolah kita sudah sia-sia menghabiskan waktu di hadapan layar. Porsi keseimbangan IDN App ini jadi penawar kebimbangan. All in one dalam satu aplikasi. Setelah dahi berkerut-kerut membaca kisruh polemik ekonomi sampai carut-marut politik, kita bisa menyegarkan diri dengan artikel seru, misalnya trivia throwback sampai kumpulan puisi.

Ibaratkawan-kawanku, mereka pasti menyempatkan untuk datang ke konser, pameran, sampai acara-acara keren--mereka panitianya! Di sela-sela kesibukan menuntut ilmu (before Corona, again), aktualisasi diri agar jiwa tetap waras itu penting, lho. 

BONUS: Indonesia Millenial Report

Kalau dianalogikan dalam organisasi, report ini semacam proker tahunan ya? Isinya luar biasa keren karena IDN mampu merangkum potret milenial dalam berbagai bidang kehidupan. Berdasarkan laporan edisi tahun 2020, IDN Research Institute memetakan 7 tipe milenial di Indonesia, yaitu The Adventurer, The Visionary, The Artist, The Leader, The Socializer, The Conservative, dan The Collaborator. Secara lebih spesifik, Indonesia Millennial Report 2020 juga mengungkap pandangan mereka terhadap agama, pendidikan, karir, konsumsi media, perilaku penggunaan internet, hiburan, pola belanja, sampai pandangan politik. Dengan memahami perilakunya, meminjam judul report tahun 2019, adalah “cara terbaik untuk menggali potensi, membangun bangsa”. 

Pada section Explore di IDN App, kita bisa mengunduh laporan itu, GRATIS! Layout dan ilustrasi yang keren dijamin bikin kamu betah, rasanya seperti tidak sedang membaca laporan. Ditambah lagi artikel-artikel pilihan yang berkaitan dengan acara Indonesia Millenial Summit. Penasaran dengan bentuk konferensi milenial seperti itu? Kok ada Pak Ganjar, Luna Maya, sampai Atiatul Muqtadir? Download aplikasinya sekarang, yuk! Terakhir, teruntuk kawan-kawanku para anak muda seluruh Indonesia, mari bersuara.

Your voice matters.

Sumber Gambar

- Dokumen Pribadi (edited @ Canva)